Pengertian Psikoterapi
Oleh : Annisa Solihati
Psikoterapi adalah proses difokuskan untuk
membantu anda menyembuhkan dan konstruktif belajar lebih banyak bagaimana cara
untuk menangani masalah atau isu-isu dalam kehidupan anda. Hal ini juga dapat
menjadi proses yang mendukung ketika akan melalui periode yang sulit atau stres
meningkat, seperti memulai karier baru atau akan mengalami perceraian.
Umumnya psikoterapi
dianjurkan bila seseorang bergulat dengan kehidupan, masalah hubungan atau
kerja atau masalah kesehatan mental tertentu, dan isu-isu atau masalah yang
menyebabkan banyak individu yang merasakan rasa sakit atau marah selama lebih
dari beberapa hari. Ada
pengecualian untuk aturan umum, tetapi sebagian besar, tidak ada salahnya untuk
pergi ke terapi bahkan jika Anda tidak sepenuhnya yakin Anda akan mendapat
manfaat dari itu. Jutaan orang mengunjungi psikoterapis setiap tahun, dan
sebagian besar penelitian menunjukkan bahwa orang yang melakukan terapi lebih
merasakan ketenangan di dalam jiwanya.. Kebanyakan terapis juga akan jujur
dengan Anda jika mereka yakin Anda tidak akan mendapatkan keuntungan atau
pendapat mereka Anda tidak perlu terapi.
Psikoterapi merupakan salah satu modalitas terapi yang
terandalkan dalam tatalaksana pasien psikiatri disamping psikofarmaka dan
terapi fisik. Sebetulnya dalam kehidupan sehari-hari, prinsip-prinsip dan
beberapa kaidah yang ada dalam psikoterapi ternyata juga digunakan, antara lain
dalam konseling, pendidikan dan pengajaran, atau pun pemasaran.
Dalam praktek, psikoterapi dilakukan dengan percakapan dan
observasi. Percakapan dengan seseorang dapat mengubah pandangan, keyakinan
serta perilakunya secara mendalam, dan hal ini sering tidak kita sadari.
Beberapa contohnya, antara lain seorang penakut, dapat berubah menjadi berani,
atau, dua orang yang saling bermusuhan satu sama lain, kemudian dapat menjadi
saling bermaafan, atau, seseorang yang sedih dapat menjadi gembira setelah
menjalani percakapan dengan seseorang yang dipercayainya. Bila kita amati
contoh-contoh itu, akan timbul pertanyaan, apakah sebenarnya yang telah
dilakukan terhadap mereka sehingga dapat terjadi perubahan tersebut? Pada
hakekatnya, yang dilakukan ialah pembujukan atau persuasi. Caranya dapat
bermacam-macam, antara lain dengan memberi nasehat, memberi contoh, memberikan
pengertian, melakukan otoritas untuk mengajarkan sesuatu, memacu imajinasi,
melatih dan sebagainya. Pembujukan ini dapat efektif asal dilakukan pada saat
yang tepat, dengan cara yang tepat, oleh orang yang mempunyai cukup pengalaman.
Pada prinsipnya pembujukan ini terjadi dalam kehidupan sehari-hari dalam
berbagai bidang, dan dapat dilakukan oleh banyak orang.
Dalam dunia kedokteran,
komunikasi antara dokter dengan pasien merupakan hal yang penting oleh karena
percakapan atau pembicaraan merupakan hal yang selalu terjadi diantara mereka.
Komunikasi berlangsung dari saat perjumpaan pertama, yaitu sewaktu diagnosis
belum ditegakkan hingga saat akhir pemberian terapi. Apa pun hasil pengobatan,
berhasil atau pun tidak, dokter akan mengkomunikasikannya dengan pasien atau
keluarganya, hal itu pun dilakukan melalui pembicaraan. Dalam keseluruhan
proses tatalaksana pasien, hubungan dokter-pasien merupakan hal yang penting
dan sangat menentukan, dan untuk dapat membentuk dan membina hubungan
dokter-pasien tersebut, seorang dokter
dapat mempelajarinya melalui prinsip-prinsip psikoterapi.
JENIS-JENIS PSIKOTERAPI
Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai,
psikoterapi dibedakan atas:
1. Psikoterapi Suportif:
Tujuan:
- Mendukung funksi-funksi ego, atau
memperkuat mekanisme defensi yang ada
- Memperluas mekanisme pengendalian yang
dimiliki dengan yang baru dan lebih baik.
- Perbaikan ke suatu keadaan keseimbangan
yang lebih adaptif.
Cara atau pendekatan: bimbingan, reassurance,
katarsis emosional, hipnosis, desensitisasi, eksternalisasi minat, manipulasi
lingkungan, terapi kelompok.
2 Psikoterapi Reedukatif:
Tujuan:
Mengubah pola perilaku dengan meniadakan
kebiasaan (habits) tertentu dan membentuk kebiasaan yang lebih menguntungkan.
Cara atau pendekatan: Terapi
perilaku, terapi kelompok, terapi keluarga, psikodrama, dll.
3. Psikoterapi Rekonstruktif:
Tujuan :
Dicapainya tilikan (insight) akan
konflik-konflik nirsadar, dengan usaha untuk mencapai perubahan luas struktur
kepribadian seseorang.
Cara atau pendekatan:
Psikoanalisis klasik dan Neo-Freudian (Adler, Jung, Sullivan, Horney, Reich, Fromm, Kohut, dll.), psikoterapi
berorientasi psikoanalitik atau dinamik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar